Mari mengenal Kota Cilacap ...
Kabupaten Cilacap merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah yang secara geografis berada paling ujung barat selatan dan berbatasan secara langsung dengan Samudera Indonesia di sebelah selatan, di sebelah barat dengan Kabupaen Ciamis Propinsi Jawa Barat, disebelah Utara dengan Kab. Banyumas dan di sebelah timur dengan Kabupaten Kebumen. Berdirinya Kabupaten Cilacap berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 21 Maret 1856 Nomor 21 yang menetapkan peningkatan status Cilacap dari onder regentschap menjadi regentschap (kabupaten), sehingga setiap tanggal 21 Maret diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Kabupaten Cilacap .
POTENSI KABUPATEN CILACAP
Wilayah Kabupaten Cilacap yang cukup luas ( 2253,608 km2) terdiri dari 24 kecamatan yang merupakan perpaduan antara wilayah dataran rendah (pesisir pantai) dan dataran tinggi (perbukitan) mempunyai banyak potensi yang sangat baik untuk dikembangkan . Di sektor industri Kabupaten Cilacap tumbuh dengan pesat , hal ini terbukti dengan adanya industri strategis dalam skala besar, menengah dan kecil, seperti PT. Pertamina (Persero) Unit Pengolahan IV, PT. Semen Holcim, PT. JUIFA FOODS INTERNASIONAL (pabrik pengalengan ikan tuna ikan), PT. TOXINDO PRIMA (pabrik pengalengan udang), Pabrik Refinasi Gula, Pabrik Tepung Pangan Mas Inti Persada serta yang terbaru adalah PLTU Cilacap yang akan memasok kebutuhan listrik Jawa dan Bali. Perkembangan sektor industri semakin meningkat dengan adanya Pelabuhan Tanjung Intan yang setiap hari selalu ramai dengan aktivitas bongkar pasangnya. Sektor industri kecil maupun rumah tangga juga memberi kontribusi kepada perekonomian Kabupaten Cilacap seperti pengolahan ikan, pembuatan terasi rebon, keripik/ stik sukun, krupuk tenggiri dan selai pisang yang juga sebagai oleh-oleh khas Cilacap. Selain itu Cilacap terkenal sebagai sentra jamu tradisional terbesar di Jawa Tengah. Di Desa Gentasari Kecamatan Kroya hampir seluruh penduduknya menjadi pengrajin jamu yang tergabung dalam Koperasi Jamu Jawa ( KOPJA ) Aneka Sari.
Sebagai daerah pesisir pantai tentunya sektor perikanan merupakan salah satu primadona Kabupaten Cilacap. Berbagai jenis ikan laut di Samudera Indonesia menjadi sumber mata pencaharian para nelayan. Keberadaan Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap dan Pasar Ikan Higienis menjadikan transaksi perikanan semakin meningkat dan meningkatkan pendapatan nelayan.
Di sektor pertanian, wilayah timur Kabupaten Cilacap ( Binangun, Kroya, Nusawungu, Sampang, dan Maos) merupakan penghasil padi yang mendukung keterpenuhan kebutuhan pangan masyarakat Cilacap. Wilayah Barat yang secara geografis merupakan dataran tinggi merupakan penghasil sektor perkebunan yang menjanjikan, tanaman karet, jati dan pinus merupakan jenis tanaman yang banyak dibudidayakan. Data statistik tahun 2003 menunjukkkan bahawa sektor pertanian tanaman pangan, perkebunan dan peternakan merupakan penyumbang terbesar non migas pembentukan Pendapatan Regional Kabupaten Cilacap.
Perkembangan nilai ekspor Kabupaten Cilacap selama lebih dari satu dasawarsa terakhir didominasi dari sektor migas karena PT. Pertamina (Persro) UP IV Cilacap merupakan unit pengolahan minyak terbesar di Asia Tenggara, sementara sektor non migas sebagian besar terdiri dari hasil laut seperti ikan tuna, udang, teripang dan kepiting soka. Komoditas non migas lainnya adalah hasil industri semen, benang tenun, dan bijih besi. Data statistik tahun 2003 menunjukkan bahwa Kabupaten Cilacap memberikan kontribusi sebesar 3.92% dari toatal ekspor Propinsi Jawa Tengah.
SENI, BUDAYA DAN PARIWISATA KAB. CILACAP
Kabupaten Cilacap memiliki beberapa obyek wisata alam yang menarik untuk dikunjungi dan penghasil Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pantai Teluk Penyu yang berada di pusat kota menjadi tujuan utama kunjungan para wisatawan domestik maupun wisatawan asing, sambil memandang keindahan Samudera Indonesia di sepanjang pinggir pantai berderet dengan rapinya kilang-kilang Pertamina yang menjadi daya tarik tersendiri. Di samping itu masih di lingkungan pantai Teluk Penyu terdapat Benteng Pendem yang merupakan peninggalan tentara Hindia Belanda di Cilacap. Wisata pantai lainnya adalah pantai Widarapayung, pantai Jetis, dan pantai Bunton. Gunung Srandil dan Gunung Selok yang berada di pinggir Samudera Indonesia memiliki daya tarik sendiri khususnya bagi wisatawan yang ingin melakukan wisata spiritual.
Bicara soal kota Cilacap kurang lengkap bila tidak menyebut Nusakambangan, sebuah pulau di Samudera Indonesia yang menjadi perisai bagi kota Cilacap dari terjangan ombak laut selatan. Nusakambangan dikenal juga sebagai Pulau Penjara. Sejak jaman Belanda pulau ini digunakan sebagai tempat pengasingan dan hukuman bagi narapidana, sampai sekarangpun di pulau ini terdapat 7 ( tujuh ) Lembaga Pemasyarakatan yaitu Lapas Batu, Lapas Besi, Lapas Kembangkuning, Lapas Permisan, Lapas Terbuka, Lapas Narkotika, dan Lapas Pasir Putih. Selain sebagai Lembaga Pemasyarakatan pulau ini juga menyimpan potensi wisata yang menjanjikan diantaranya Pantai Permisan, Pantai Pasir Putih, Gua Masigit Sela, Gua Ratu dan Menara Suar Cemiring yang sudah berusia tua tapi masih difungsikan sebagai rambu laut. Dalam pengelolaan Nusakambangan sampai saat ini masih terkendala, karena secara administratif masuk wilayah Kabupaten Cilacap namun pengelolaannya dilakukan oleh Kementerian Hukum dan HAM.
Obyek Wisata Segara Anakan merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang menyukai wisata bahari. Segara Anakan merupakan laguna yang merupakan muara pertemuan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citandui, Cibereum, Cikonde dan Bengawan Donan Sapuregel. Kawasan ini kaya akan hutan mangrove dan berbagai jenis satwa seperti kera Jawa, bangau dan biota air lainnya. Mengingat pentingnya Segara Anakan dalam menyangga kelangsungan ekosistem air payau maka usaha penyelamatannya telah dilaksnakan terus menerus dan dibiayai oleh Asian Development Bank (ADB) dengan konsep konservasi yang lebih mengutamakan penyelamatan kawasan hutang mangrove , rehabilitasi lahan dan meminimalkan pendangkalan laguna yang diakibatkan dari sedimentasi material bawaan dari sungai-sungai yang bermuara di Segara Anakan.
Penduduk Cilacap mempunyai apresiasi yang tinggi di bidang seni dan budaya. Letak geografis Kabupaten Cilacap yang merupakan perbatasan dengan Propinsi Jawa Barat mengakibatkan adanya pengaruh 2 ( dua ) budaya, di wilayah Cilacap bagian Timur sangat dekat dengan kebudayaan Jogjakarta/ Solo dan Banyumas yang terkenal dengan bahasa “ngapak”. Di wilayah Cilacap bagian Barat sangat dipengaruhi dengan budaya dan bahasa Sunda. Kelangsungan seni tradisional sampai sekarang masih tetap terpelihara misalnya kentongan, ebek (jatilan), lengger (tayub) dan calung.
Dalam hal budaya, tradisi Sedekah Laut masih tetap dilestarikan dan dilaksanakan pada bulan Muharram setiap tahunnya. Perayaan ini sebagai perwujudan rasa syukur para nelayan atas hasil laut yang diperolehnya sebagai mata pencaharian.
Makin cinta deeeh ....