ROI

Return On Investment (ROI)


Pengertian Return On Investment (ROI)
Return On Investment (ROI) merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan.

Menurut Sutrisno (2001:255) :
Return On Investment (ROI) merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang akan digunakan untuk menutup investasi yang dikeluarkan.”

Menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2004:74) :
Return On Investment (ROI) adalah rasio yang menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang bisa diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan.”

Menurut Susan Irawati (2006:63) :
Return on Investment (ROI) yaitu suatu cara untuk mengukur seberapa banyak laba bersih yang bisa diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan.”

Menurut S. Munawir (2007:89) :
Return On Investment (ROI) adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan”.

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2007:305) :
“Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik.”



Faktor-faktor yang mempengaruhi Return On Investment (ROI)
ROI juga dapat dilihat dengan mengkombinasikan dua faktor, yaitu:
1.  Turnover dari operating assets (Tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi, yaitu kecepatan berputarnya operating assets dalam suatu periode tertentu.)
2.  Profit Margin, yaitu keuntungan operasi yang dinyatakan dalam prosentase dan jumlah penjualan bersih, profit margin ini mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualan.

Besarnya ROI akan berubah kalau ada perubahan profit margin atau assets turnover, baik masing-masing atau kedua-duanya. Dengan demikian maka pimpinan perusahaan dapat menggunakan salah satu atau kedua-duanya dalam rangka usaha untuk memperbesar ROI. Usaha mempertinggi ROI dengan memperbesar profit margin adalah bersangkutan dengan usaha untuk mempertinggi efisiensi disektor produksi, penjualan dan administrasi. Usaha mempertinggi ROI dengan memperbesar assets turn over adalah kebijaksanaan investasi dana dalam berbagai aktiva, baik aktiva lancar maupun aktiva tetap. 

Analisis Return on Investment
Analisa Return on Investment (ROI) dalam analisa keuangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu tehnik analisa keuangan yang bersifat menyeluruh (komprehensif). Analisa ROI ini sudah merupakan tehnik yang lazim digunakan oleh pemimpin perusahaan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan.

Return On Investment itu sendiri adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Dengan demikian ratio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasinya perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut (net operating assets).

Adapun rumus Return On Investment adalah sebagai berikut:



Ada juga cara lain yang dapat digambarkan sebagai berikut:
   

Kegunaan Analisis Return On Invesment(ROI)
a.   Sebagai salah satu kegunaan yang prinsipil ialah sifatnya yang menyeluruh. Apabila perusahaan sudah menjalankan praktek akuntansi yang baik maka manajemen dengan menggunakan teknik analisa ROI dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang bekerja, efisiensi produksi dan efisiensi bagian penjualan.
b.   Apabila perusahaan  mempunyai data industri sehingga dapat diperoleh ratio industri, maka dengan analisa ROI dapat dibandingkan efisiensi penggunaan modal pada perusahaannya dengan perusahaan lain yang sejenis, sehingga dapat diketahui apakah perusahaannya berada dibawah, sama, atau diatas rata-ratanya. Dengan demikian akan dapat diketahui dimana kelemahannya dan apa yang sudah kuat pada perusahaan tersebut dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.
c.   Analisa ROI juga dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan-tindakan  yang dilakukan oleh divisi atau bagian, yaitu dengan mengalokasikan semua biaya dan modal kedalam bagian yang bersangkutan. Arti pentingnya mengukur rate of return pada tingkat bagian adalah untuk dapat membandingkan efisiensi suatu bagian dengan bagian yang lain didalam perusahaan yang bersangkutan.
d.   Analisa ROI juga dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan menggunakan “product cost system” yang baik, modal dan biaya dapat dialokasikan kepada berbagai-bagai  produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan, sehingga dengan demikian akan dapat dihitung profitabilitas dari masing-masing produk.
e.   ROI selain berguna untuk keperluan control, juga berguna untuk keperluan perencanaan. Misalnya ROI dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan kalau perusahaan akan mengadakan expansi.

Kelemahan Analisis Return On Investment(ROI)
a.    Salah satu kelemahan yang prinsipil ialah kesukarannya dalam membandingkan rate of return suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis, mengingat bahwa kadang-kadang praktek akuntansi yang digunakan oleh masing-masing perusahaan tersebut adalah berbeda-beda. Perbedaan metode dalam penilaian berbagai-bagai aktiva antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, perbandingan tersebut akan dapat memberi gambaran yang salah.
b.    Kelemahan lain dari tehnik analisa ini adalah terletak pada adanya fluktuasi nilai dari uang (daya belinya). Suatu mesin atau perlengkapan tertentu yang dibeli dalam keadaan inflasi nilainya berbeda dengan kalau dibeli pada waktu tidak ada inflasi, dan hal ini akan berpengaruh dalam menghitung investment turnover dan profit margin.
c.     Dengan menggunakan analisa rate of return atau return on investment saja tidak akan dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan antara dua perusahaan atau lebih dengan mendapatkan kesimpulan yang memuaskan.  

Pengaruh Profit Margin terhadap Return On Investment(ROI)
Rasio laba usaha dengan penjualan penjualan neto berkaitan dengan total aktiva yang digunakan untuk mencapai sales revenue. Rasio laba usaha dengan penjualan bersifat komplementer (pelengkap) dengan rasio laba bersih dengan Return On Investment.

Berdasarkan teori-teori tersebut diats dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa profit margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat kepada besar kecilnya laba usaha dalam hubungannya dengan sales, sedangkan “operating turnover” dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat kepada kecepatan perputaran operating assets dalam suatu periode tertentu.

Hasil akhir dari pencampuran kedua efisiensi profit margin dan operating assets turnover menentukan tinggi rendahnya earning power. Oleh karena itu makin tingginya tingkat profit margin atau operating assets turnover masing-masing atau keduannya akan mengakibatkan naiknya earning power.

Seperti halnya yang telah dikemukakan S. Munawir (2007:89) bahwa:
“Besarnya Return On Invesment akan berubah kalau ada perubahan Profit Margin atau Asset Turn Over, baik masing-masing atau keduanya.”



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

2 komentar:

Anonim,  13 Oktober 2013 pukul 13.46  

makasi ya buat infonya..
sangat membantu..
:);)

Unknown 21 Februari 2016 pukul 01.18  

baik sekali terstruktur simple, tambahin lagi dengan rumusan terkait dan teori dalil bahasannya yang terakhir agar semakin lengkap

Posting Komentar

  © NOME DO SEU BLOG

Design by Emporium Digital